Di Indonesia, ternak itik merupakan ternak unggas penghasil telur yang
cukup potensial disamping ayam. Kelebihannya itik lebih tahan penyakit
dibanding ayam ras.
Umumnya, itik dipelihara petani masih secara tradisional, peternak
menggiring ternaknya secara berpindah-pindah dari sawah satu ke sawah
yang lain. Pemeliharaan itik dengan cara digembalakan akan menghadapi
resiko keracunan pestisida.
LATAR BELAKANG
Masih
banyaknya keluhan masyarakat akan kualitas telur itik yang kurang
memuaskan, hal itu terlihat dari banyaknya orang yang memelihara itik
dengan seenaknya tanpa memperhatikan kesehatan itik, kebersihan
kandang, pakan yang paling utama, kurangnya pengetahuan tentang cara
memelihara itik, akibatnya itik menjadi stres dan tidak mau bertelur.
PASARAN TERNAK ITIK
A. Telur Itik
Telur
berwarna hijau kebiru-biruan ini merupakan produk utama dari peternak
itik. Telur ini sebagian komoditas terbagi menjadi dua macam, yaitu
telur konsumsi dan telur tetas.
Sebagai
barang yang dikonsumsi, telur itik banyak diperdagangkan baik dalam
keadaan segar maupun olahan. Telur asin merupakan salah satu bentuk
olahan dari telur itik.
Sebagai
telur tetas, peternak harus memelihara beberapa pejantan agar telur
yang dihasilkan dapat ditetaskan. Keuntungannya adalah peternak tidak
perlu meramu ransum, hanya menyediakan dedak saja. Itik yang
digembalakan telah mendapat ransum dari rawa-rawa atau sawah yang kaya
akan tumbuhan air, ikan-ikan kecil, cacing dan keong.
Pemasaran telur konsumsi dan telur tetas tidak terlalu banyak masalah dan membuat pusing.
B. Bibit Itik
Bisnis
dalam peternakan itik ternyata tidak hanya terbatas pada telurnya saja.
Dengan bermodalkan alat-alat penetasan ( baik yang alami maupun buatan,
kita dapat menjadi produsen bibit anak itik ( DOD )). Harga jual bibit
jauh lebih tinggi daripada harga telur itik, sekalipun meri tersebut
baru saja memecahkan kulit telur penyelubung dirinya. Kalau harga DOD
bisa Rp. 2.300,00 sampai Rp. 2.500,00 per ekornya. Harga jual bibit
umur 1-4 minggu menjadi lebih menggiurkan lagi karena bisa mencapai Rp.
4.000,00 per ekornya.
C. Itik Dara
Menjadi
produsen itik dara juga member suatu peluang bisnis yang menarik bagi
peternak itik. Itik dara yang berumur 4-6 bulan yang siap bertelur
paling banyak dicari peternak itik. Harga jual itik dara juga cukup
tinggi, diakhir tahun 1998 bahkan bisa mencapai Rp. 20.000,00 – Rp.
22.000,00 / ekor.
D. Itik Pedaging
Daging
itik merupakan makanan yang lezat cita rasanya jika yang memasak cukup
berpengalaman. Tidak itu saja, kandungan gizinya juga setara dengan
daging ayam dan ternak lainnya.
Penetasan
itik, selalu ditemukan 50% jantan. Oleh karena itu, bila itik jantan
yang 50% ini memanfaatkan secara optimal sebagai penghasil daging,
tentu akan lebih menguntungkan lagi.
Di
Jawa Timur dan Kalimantan Selatan masyarakatnya gemar makan daging
itik, pasaran daging itik konon sampai bersaing ketat dengan daging
ayam Buras dan ayam Broiler.
E. Bulu Itik
Bulu
itik yang halus bisa menjadi salah satu mata dagang ekspor yang dapat
menghasilkan devisa yang cukup lumayan. Bulu itik juga dibutuhkan untuk
campuran pakan ternak. Selain itu, bulu itik biasanya dimanfaatkan
sebagai pengisi mainan anak, bantal, mantel dan lain-lain.
F. Faeces ( Kotoran )
Kotoran
itik dapat mendatangkan keuntungan karena dapat digunakan sebagai
pupuk. Berdasarkan analisa kimia, setiap ton kotoran itik memberi hasil
22 lbs (9,99 kg) Nitrogen (N), 29 lbs (13,17 kg) Asam Fasfat dan 10 lbs
(4,54 kg) Potash (K).
A. Indian Runner ( Anas Javanica )
Itik
jenis lazim pula disebut dengan itik Jawa disebut demikian karena itik
ini tersebar dan berkembang di daerah-daerah pulau Jawa.
1. Itik Karawang
Itik
ini disebut juga itik Cirebon, karena selain dipelihara di Karawang dan
Bekasi itik ini juga banyak berkembang di Cirebon. Itik ini mempunyai
bulu kecoklatan.
2. Itik Mojosari
Itik
Mojosari merupakan itik petelur unggul, apabila itik Mojosari
digembalakan di area sawah yang subur. Itik ini mampu menghasilkan
telur 200 butir/ekor/tahun. Bila dipelihara dengan intensif, produksi
telurnya bisa meningkat rata-rata 265 butir/ekor/tahun.
Warna
bulu itik jantan dan betina jenis ini tidak berbeda. Tetapi diantara
jenis kelamin ini adalah 1-2 ekor yang melengkung ke atas pada itik
jantan.
3. Itik Tegal
Itik
Tegal mempunyai ciri khas yaitu bentuk badan tegak lurus ( tidak
horizontal ). Pada saat berjalan dan jika dilihat dari arah kepala
leher, punggung sampai ke belakang bentuknya menyerupai botol.
Warna
bulu itik Tegal cukup berfariasi tetapi warna yang paling banyak
dijumpai adalah kecoklat-coklatan atau total-total kecoklatan.
4. Itik Magelang
Itik
Magelang mempunyai kemampuan produksi telur hingga 200-230
butir/ekor/tahun. Mempunyai badan yang cukup besar dan ciri khas yang
paling utama adalah di lehernya terdapat warna putih melingkar seperti
kalung sehingga disebut juga itik kalung.
B. Itik Bali atau Itik Pinguin ( Anas Sp )
Itik
Bali disebut juga itik penguin karena bentuk tubuhnya yang hampir tegak
berdiri seperti penguin. Memiliki ciri khas jambul pada bagian
kepalanya yang kecil, itik ini dapat pula dimanfaatkan sebagai unggas
hias selain sebagai itik petelur.
C. Itik Alabio ( Anas Platurynchos Borneo )
Itik
Alabio disebut juga itik Banar, itik ini banyak dikembangkan di
Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utaran dinamakan
itik Alabio karena itik yang berasal dari Amuntai – Kalimantan Selatan
ini banyak dipasarkan di Kecamatan Alabio. Ciri itik ini adalah bentuk
tubuhnya membuat garis segitiga dengan kepala yang kecil.
D. Itik Khaki Campbell
Itik
ini merupakan hasil silangan itik Jawa dengan itik Roven dari Perancis.
Nama itik ini diambil dari warna bulunya ( warna khaki ) dan nama
penemu itik ini yaitu Mrs. Adale Campbell. Kemampuan bertelur itik ini
mencapai 330 butir/ekor/tahun dan memiliki daya tahan hidup yang kuat.
E. Itik CV 2000 – INA
Itik
yang berasal dari Cherry Valley Farm Inggris ini mulai diadaptasikan
dengan iklim di Indonesia pada bulan November 1993 oleh sebuah usaha
peternakan di Bogor. Baru awal 1995, bibit komersialnya dilepas
dipasaran dengan nama CV 2000 – INA.
PERKANDANGAN
A. Pemilihan Lokasi
Lokasi
yang baik untuk memelihara adalah di tempat yang cukup jauh dari suara
yang gaduh dan aman dari lalu lalang orang/kendaraan. Jika terlalu
gaduh akan menyebabkan itik mudah stres sehingga malas bertelur.
B. Bahan Dan Prasarana Kandang
Untuk
menghemat biaya kita bisa menggunakan bambu yang sudah tua untuk
digunakan sebagai kerangka bangunan, pagar dan lantai. Atap kita bisa
menggunakan alang-alang ijuk, rumbia atau bahan lainnya.
C. Jenis Kandang
1. Kandang Boks Untuk Anak Itik
Untuk
anak itik yang masih berumur 0 hari ( DOD ) samapai 3 minggu bisa di
tempatkan dalam kandang bentuk boks. Kandang boks ini dapat dibuat dari
papan atau bambu dengan luas 1 m2, kandang boks ini dapat menampung 50 ekor anak itik ( DOD ).
2. Kandang Untuk Itik Dara dan Dewasa
a. Kandang Battery
Kandang
ini bentuknya sama persis dengan kandang ayam petelur yakni dibuat
petakan-petakan kandang kecil yang disusun berderet. Setiap petakan
kandang hanya diisi satu ekor itik.
b. Kandang Koloni Sistem Potsal
Kandang
yang seluruh ruangannya dinaungi atap. Sehingga seluruh kegiatan itik
mulai dari makan, minum, bertelur, istirahat sampai tidur di malam
haripun dilakukan di dalam kandang.
c. Kandang Koloni Sistem Ren
Kandang
koloni sistem ren mempunyai dua ruangan kandang yang fungsi yang
berbeda. Ruangan pertama merupakan tempat bagi itik untuk tidur,
istirahat dan bertelur. Sedangkan ruangan kedua merupakan tempat bagi
itik untuk makan, minum dan bercengkerama disiang hari.
PAKAN
A. Bahan Pakan Alternatif
Pakan
alternatif yang diberikan dapat terdiri dari bahan baku yang ditambah
konsentrat (campuran bahan-bahan yang berkadar protein tinggi, tetapi
berenergi rendah). Bahan pakan yang dapat dipilih antara lain
dedak/bekatul, jagung tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa,
ampas tahu, daging kelapa/kopra, sargum dan menir.
Usaha
pencegahan terhadap penyakit secara ekonomis akan lebih menguntungkan
dibandingkan usaha pengobatan karena selain harga obat mahal, usaha
pengobatan itu sendiri belum tentu bisa menyembuhkan.
Cara
terbaik untuk menghindari penyakit adalah dengan memelihara itik dalam
kandang yang memadai, baik sanitasi maupun luasnya, selain pakan yang
mencukupi jumlah gizi dan kesegarannya.